HARAP BANTUANNYA
Dibantu promosi blog ini ke teman-teman jika anda merasa bahwa blog ini cukup menarik. atas kesempatannya, saya ucapkan terima kasih :)

Friday 29 August 2014

Kasih Mula-Mula (Kutipan)

Kita harus sepenuhnya memahami jenis cinta yang diinginkan Allah dari kita dan jenis cinta yang Dia miliki bagi kita. Yesus menjelaskan bahwa Dia menginginkan cinta yang spesifik; kerinduan yang memuaskan Dia. Ini adalah cinta yang meletakkan segala hal dalam urutan yang benar, menjadikan Dia dan perasaanNya sebagai prioritas utama dalam setiap detik kita.
Sesungguhnya, inilah satu-satunya cinta yang akan Dia terima. Itu disebut kasih mula-mula. Artinya, hati Kristus mendapatkan prioritas dalam semua yang akan Anda kerjakan, pikirkan, dan katakan. Kita harus senantiasa bertanya kepada diri kita, "Apakah ini akan membuat Dia bersedih atau bersukacita?"
Kasih mula-mula muncul atas semua orang dan tuntutan mereka- dan Anda akan diuji dalam prosesnya. Allah meberi kita cara untuk mengukur cinta kita kepadaNya. Hal itu disebut ketaatan:

"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya... Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku" (Yoh. 14:21,23-24)

Sungguh upah yang luar biasa untuk menaati dan mengasihi Sang Tuan! Kita dikasihi oleh Bapa dan Yesus akan menyatakan diri-Nya kepada kita. Baik Bapa maupun Anak berjanji untuk tinggal dan berdiam bersama kita. Berkat yang sulit dilukiskan ini akan menjadi milik kita bila kita memiliki "kasih mula-mula", yaitu menjadikan Dia segalanya bagi kita.

Thursday 28 August 2014

Apa Yang Aku Dapat Saat Aku Benar-Benar Berserah Pasrah Kepada Tuhan?

Pada posting sebelumnya tentu aku pernah menuliskan soal berserah kepada Tuhan. Yang dimaksud dengan berserah di sini adalah pasrah pada Tuhan akan apa pun yang terjadi. Kali ini yang akan saya bagikan adalah apa yang saya alami sendiri (Sharing pengalaman)
Beberapa bulan yang lalu, aku dekat dengan seorang wanita, kami sudah kenal sekitar 1,5 tahun. Kami kuliah di universitas yang sama. Akhir-akhir ini aku mulai timbul ada perasaan dengannya. Aku mulai sering mengontak dia, telepon dan chat. Tapi selama itu tidak ada respon yang menunjukkan bahwa dia juga punya perasaan yang sama terhadapku. Setelah cukup lama aku menunggu adanya respon tersebut, aku mulai sering memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi, hingga suatu hari aku berdoa kepada Tuhan untuk mohon petunjuk dariNya. Hari itu juga aku memberanikan diri menyatakan perasaanku kepadanya. Dia tidak memberi jawaban, tapi hatiku terasa lega karena setelah aku menyatakan perasaanku, aku benar-benar pasrah kepadaNya. Keesokan harinya aku menerima jawaban dan akhirnya kami pacaran.
Dari apa yang aku alami itu, aku mengerti tentang apa yang kita dapatkan dengan kita berserah pada Tuhan. Dengan berserah padaNya, kita akan mendapatkan ketenangan hati karena tidak ada lagi rasa khawatir dalam hati kita. Dengan berserah padaNya, kita akan mendapatkan sesuatu yang pastinya merupakan yang terbaik untuk kita, walaupun kadang yang kita alami tidak indah menurut kita, percayalah bahwa pengemudi handal mengemudi di jalan berkelok, bukan di jalan lurus dan lebar.
Jadi, apapun yang kita alami, mulailah untuk percaya pada Tuhan dan berserah kepadaNya, apapun yang terjadi.

Tuesday 26 August 2014

Kuat bersama Tuhan

Daud mengalahkan Goliath tentu merupakan salah satu cerita yang selalu kita ingat. Apalagi pada saat pembabtisan kita akan diberi cerita tersebut untuk meyakinkan kita bahwa di dalam Tuhan kita kuat. Dewasa ini, banyak hal di dunia ini yang membuat kita lupa akan Tuhan. Kita terlalu memikirkan hal duniawi daripada hidup dalam Tuhan. Lebih dari semua hal yang ada di dunia ini, hidup dengan iman kepada Tuhan akan selalu memberi kita solusi yang terbaik dalam hidup kita. Daud yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan Goliath mampu mengalahkan Goliath. Petrus yang percaya bahwa yang berjalan di atas air adalah Tuhan tanpa berpikir panjang, dengan penuh iman Petrus berjalan di atas air. Bahkan Yesus menyebutkan bahwa hanya dengan iman sebesar biji sesawi, kita dapat melakukan apa pun. Jadi, dengan penuh iman kepada Tuhan, segala hal menjadi mungkin dan tak ada masalah yang tidak dapat kita selesaikan.
Kapan pun dan di mana pun, ingatlah bahwa Tuhan ada untuk kita dan hiduplah dalam Dia maka Dia akan hidup dalam hati kita dan membimbing kita menjadi yang terbaik.

Monday 25 August 2014

Sanggupkah Kita Untuk Tidak Berbuat Dosa Lagi?

Menulis ini mungkin menimbulkan gejolak tersendiri dalam hatiku. Aku yang mengatakan hal ini sendiri tidak mampu untuk dapat menghindarkan diri dari dosa. Tapi dengan menulis ini, saya harapkan saya dapat sedikit sadar bahwa dosa itu tidak baik dan sebisa mungkin membuat kita semua sadar akan hal itu.

Kemarin saya menonton "The Passion Of The Christ" dan merasa sedih melihat Yesus menderita hingga akhirnya wafat disalib. Melihat Yesus dengan darah mengalir di sekujur tubuhNya, saya menangis karena saya merasa bersalah kepada Yesus. 
Saya sadar akan pengorbanan Yesus dengan mati di salib agar kita terbebas dari dosa dan kembali bersama Bapa. Teringatkah kita bahwa Yesus jatuh 3 kali ketika Dia memanggul salibNya? Itu menandakan bahwa kita sebagai manusia berkali-kali jatuh ke dalam dosa, bahkan ke dalam dosa yang sama. Ketika Yesus disiksa dalam pengadilan Ponsius Pilatus, bayangkan bahwa setiap kali kita berdosa, Yesus akan menerima cambuk dengan besi berkait yang membuatnya berdarah hingga tak berdaya. Itu semua Dia lakukan agar kita sadar untuk tidak berbuat dosa lagi. Masihkah kita tega melihat Dia menderita atas dosa kita? Maukah kita sadar dan menjauhkan diri dari dosa?
Mari kita bersama-sama menjauhkan diri dari dosa agar kita tidak perlu membuat Yesus menderita. Dalam film tersebut juga dikatakan oleh Yesus, "Barangsiapa membunuh dengan pedang, kelak dia akan meninggal karena pedang" dan jika kita sangkutkan dengan dosa, maka siapa yang senang berbuat dosa akan meninggal karena dosa itu. Jadi, jauhkan diri dari dosa. 
Tuhan memberkati...

Sunday 24 August 2014

Apa Yang Engkau Lakukan Untuk Yang Paling Hina, Kau Lakukan UntukKu

Hari ini saya seperti minggu biasanya, ke gereja bersama keluarga saya. Di gereja, disampaikan kotbah mengenai Yesus yang mengatakan bahwa ketika Yesus haus, kita tidak memberi minum, ketika Yesus lapar, kita tidak memberi makan, dan ketika Yesus kedinginan kita tidak memberi pakaian. Mungkin kita tidak tahu kapan Yesus lapar, haus, dan kedinginan hingga kita bertanya-tanya. Ketika Yesus ditanya, dia menjawab bahwa, sebenarnya apa yang kamu lakukan untuk orang yang paling hina di antara kamu, kamu lakukan itu untukKu.

Dari apa yang aku dengar tadi, aku mulai sedikit mengerti bahwa apa pun yang kita lakukan di dunia ini untuk sesama kita, Tuhan akan tahu. Tuhan akan merasa senang melihat kebaikan kita dan akan merasa sedih melihat setiap kesalahan yang kita buat. Jika hari-hari kita dipenuhi dengan segala yang buruk, mulai sekarang cobalah mulai berbuat baik, walaupun mungkin dalam hal sepele, seperti ketika melihat keburukan orang lain, janganlah kita membicarakannya di belakangnya yang hanya akan mempermalukan dan bukannya membangunnya menjadi lebih baik. Jika mungkin sempat ada dalam pikiranmu bahwa tak ada gunanya memperlakukan orang yang kamu anggap hina dengan baik, cobalah mulai memandangnya sebagai investasi jangka panjang. Dengan kamu berbuat baik, semakin lebar jalan yang dibuka Tuhan untukmu agar dapat melewati hidup ini dengan mudah dan akhirnya masuk ke dalam SURGA bersamaNya.
Jujur saja apa yang aku dengar hari ini tidak hanya sekali ini aku dengar di gereja, tetapi sudah berkali-kali dan tetap saja aku berbuat kesalahan yang menyedihkan Tuhan. Bahkan aku tidak dapat berbuat apa-apa untuk membantu orang lain di sekitarku, kalaupun membantu, selalu aku mengharapkan adanya imbalan. Hal itu bukanlah apa yang diinginkan oleh Tuhan. Seperti apa yang pernah saya dengar, jikalau kamu melakukan kebaikan dan mendapat imbalan maka imbalan itulah yang kamu dapat, tetapi jika kamu melakukan kebaikan dengan ikhlas, maka berkat dari Tuhan lah yang akan kita terima sebagai imbalan atas kebaikan kita.
Maka, marilah kita bersama-sama mulai mengurangi kesalahan kita dan berbuat baik dengan ikhlas...

Friday 22 August 2014

Hanya Satu Saja (Kutipan)

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Dia di sebuah kampung. Perempuan bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai saudara bernama Maria. Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Luk.10:38-42)

Tolong jangan pernah melupakan tiga kata ini dari bacaan Kitab Suci tersebut: "Hanya satu saja." "Hanya satu saja" apa yang dimaksud Yesus?
Jawabannya ada dalam hal yang Maria kerjakan. Ia duduk di kaki Tuhan, menikmati hadirat-Nya dan mengasihi Dia - bebas dari pekerjaan dan gangguan; bebas dari tekanan yang dapat ditimbulkan oleh pertemuan religius berskala besar.
Pikirannya tidak disibukkan oleh pekerjaan pelayanan. Fokusnya tertuju pada Sang Kekasih, sementara Marta sibuk bekerja. Maria hanya ingin berada cukup dekat dengan Tuhan untuk menyentuh dan mendengarkan suara-Nya yang menenangkan. Dia menginginkan Yesus lebih dari segalanya, bahkan lebih dari melayani Dia.
Kasih ingin selalu berada dekat dengan Sang Kekasih. Alkitab menggambarkan keinginan ini secara indah dengan mengatakan, "Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu"(Mzm.17:8). Inilah "hanya satu saja" yang kita butuhkan - dan harta yang tidak akan bisa diambil, yaitu kasih kita kepada Sang Kekasih. Saat hal itu ditemukan, hati Anda akan menangis, "Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku"(Kid.6:3). Ini adalah harta yang kudus dan mutiara yang tidak ternilai harganya!
Anda menerima Yesus dan Dia menerima Anda. Sungguh kehormatan! Orang-orang dapat berbohong tentang Anda, merusak reputasi Anda, mencuri uang Anda, dan berusaha menghancurkan hidup Anda. Mereka dapat merampas hal yang telah Anda berusaha raih selama bertahun-tahun. Namun, ada "satu hal" yang tidak akan pernah dapat mereka ambil dari Anda karena bukan mereka yang memberikannya kepada Anda. "Satu hal" ini disisihkan bagi Anda dan Kekasih Jiwa Anda. Itu adalah harta pribadi yang dijaga dan sangat dilindungi Allah.
Anda mungkin bertanya, "Perlukah saya tidak melakukan lebih banyak hal dengan hidup saya daripada sekedar mencintai Yesus? Bukankah saya seharusnya mengasihi sesama dan membantu umat manusia? Bagaimana dengan mengejar mimpi saya?
Jika mencintai Kristus, Anda tidak mungkin tidak akan melakukan semua hal lain itu. St. Agustine berkata: "Kasih lebih dulu, setelah itu hal yang Anda senangi." Kasih kepada Yesus merupakan sumber untuk melayani Dia. Jika mengasihi Dia, Anda akan memiliki kerinduan untuk melakukan hal yang Dia inginkan. Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan ingin menyakiti hati-Nya. Bahkan kunci bagi penghapusan dosa dalam hidup Anda adalah kasih yang mendalam kepada Allah. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku"(Yoh.14:15).
Anda akan mendapati bahwa saat kasih Anda kepada Dia bertambah, Anda akan mendapatkan lebih dari yang pernah Anda impikan. Selain itu, Anda akan melakukan berbagai hal dengan cara yang benar, dengan Dia dalam pikiran Anda. Anda tidak akan pernah ingin mempermalukan atau mengecewakan Dia sebab semua yang Anda raih adalah demi kepentingan-Nya. Bahkan, pengurbanan diri pun harus dilakukan demi kepentingan-Nya jika hal itu berkenan di hadapan Tuhan.
Banyak orang melupakan Yesus ketika melayani Dia. Kristus berkata, "Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya"(Mat.10:39). Jika Anda berusaha untuk sukses tanpa mengasihi Dia, Anda akan "kelelahan" dan merasa hampa. Seperti yang ditulis Rasul Paulus, "...sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku"(1 Kor. 13:33)
Jatuh cinta kepada Dia dan duduk di kaki-Nya haruslah menjadi fondasi untuk semua yang berhubungan dengan kita dan yang kita kerjakan. Sekarang, pejamkan mata dan jernihkan pikiran Anda dari semua gangguan. Mintalah kepada Tuhan untuk menjadikan "satu hal" ini keinginan utama Anda. Datanglah dengan iman ke kaki-Nya. Percayalah Dia menyertai Anda dan Anda sungguh-sungguh ada dalam hadirat-Nya. Anda bersama Sang Tuan sekarang, dan semua hal lain tidak menjadi masalah. Berbisiklah kepada-Nya, "Yesus, Engkaulah yang kuinginkan. Bukan berkat, hanya Engkau. Bukan pertolongan, hanya Engkau."
Sahabat terkasih, inilah doa yang suka Dia jawab. Sekali Yesus menjadi doa Anda, Anda akhirnya berdoa. Ketika Anda menemukan Kristus dengan cara ini, Dia menjadi nyata dalam hati Anda, Anda akan mulai merasakan kasih-Nya yang besar dan segera mulai mengasihi Dia. Inilah tempat bagi pencapaian besar dan kesuksesan sejati. Orang yang menemukan Tuhan dan mengasihi Dia tidak dapat gagal dalam hidup karena kasih tidak pernah gagal.

Tuesday 19 August 2014

Tuhan Punya Cara Yang Berbeda Dan Rencana Terbaik Untuk Kita

Hari ini aku mengalami masalah yang menurutku cukup berat. Aku bertengkar dengan pacarku, walaupun kadang pertengkaran ini biasa. Setelah kami berpacaran hampir 2 bulan, pertengkaran terjadi lagi dan kali ini adalah puncaknya. Hari ini dia minta putus denganku. 
Sekarang aku tidak tahu harus berbicara apa selain melakukan hal ini, yaitu mengambil hikmah dari semua ini.
Saat ini, mulai terpikir olehku tentang "We do the best and let God do the rest" 
Mungkin inilah saat dimana saya mulai mengerti bahwa di dunia ini kehendak Tuhanlah yang terjadi, bukan kehendak kita. Mungkin ini juga adalah cara Tuhan untuk membuat kita kembali kepadaNya. Memang sejak mulai pacaran, aku mulai sering melupakan Tuhan dan lebih memikirkan pacarku. Paling aku hanya ke Gereja hari minggu, sedangkan biasanya aku sering ikut misa harian di gereja. Kini aku sadar, telah membuat kesalahan selama ini. Mungkin kadang ketika kita pacaran kita berpikir bahwa hanya pacar kita lah yang selalu ada buat kita. Tapi kita lupa bahwa sebelum ada pacar, keluarga dan Tuhanlah yang telah menemani kita selama ini. Mereka yang selalu ada untuk kita, bahkan ketika kita berbuat salah yang sangat besar, mereka masih memaafkan kita dan menerima kita kembali seperti kita tidak berbuat salah.
Jika Tuhan bisa menerima kita yang penuh dosa ini, tidakkah kita menjadi percaya bahwa Tuhan selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Jadi jika kalian mendapatkan masalah, percayalah bahwa Tuhan pasti akan membuat rencana terbaik dan menjadikan kita bahagia, tepat pada waktuNya.

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin.
Tuhan, saat ini aku datang, dengan penuh beban masalah. Aku minta maaf karena telah melupakan Engkau dan hanya datang ketika ada masalah. Bimbinglah aku agar dapat mengambil keputusan yang tepat, cerdas, dan bijaksana. Agar keputusanku menjadi baik bagi semua orang. Kuatkanlah aku dalam menghadapi semua ini ya Tuhan. Amin.
Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus Amin.

Thursday 14 August 2014

Apakah tindakan berperang itu benar?

Sebagai umat beragama, tentu kita pernah mendengar bahwa Yesus mengatakan hukum yang utama adalah hukum cinta kasih. Bahkan Yesus menyebutkan bahwa umat beriman harus mengasihi musuhnya, karena jika hanya mengasihi orang yang mengasihi dia, apalah bedanya dengan orang yang tidak memiliki iman. Oleh karena itu, apakah berperang dapat dikatakan mengasihi musuh kita? Apakah berperang dapat membuat permusuhan terselesaikan?
Berperang bukanlah sesuatu yang menunjukkan kasih, berperang bukanlah jalan untuk menyelesaikan permusuhan. Permusuhan bahkan dapat bertambah parah jika perang tersebut berdampak pada orang lain. Kasih seperti yang diajarkan oleh Yesus mampu menyelesaikan masalah permusuhan, bahkan Yesus yang berusaha dijatuhkan oleh orang-orang Farisi dan Ahli Taurat justru tidak pernah menaruh dendam pada mereka. Yesus menunjukkan bahwa kasih memiliki kuasa yang besar, seperti dengan kasihNya, manusia dan Bapa telah didamaikan.
Saat ini perang masih saja terjadi, tidakkah kita sadar bahwa berperang tidak akan menyelesaikan masalah karena pada intinya hanya bertujuan untuk menghilangkan musuh dengan membinasakannya. Apabila perang tidak berhenti, berapa yang akan binasa karenanya? Tidakkah kita harus mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri kita sendiri?
"Bapa, hari ini kami berdoa kepadaMu, Engkau tentu tahu akan apa yang terjadi di atas bumi ini. Peperangan terus terjadi, selalu terjadi saling balas serangan dan menewaskan banyak orang yang sebenarnya tidak terlibat dalam perang. Berilah setiap pihak yang berperang kasih agar mereka dapat berdamai dengan musuh mereka dan mewujudkan dunia yang damai dan saling mengasihi. Saling membantu setiap orang yang mengalami kesulitan dan bersama-sama memajukan peradaban manusia. Kuatkanlah mereka yang mengalami dampak perang secara langsung dan terimalah jiwa-jiwa yang berjatuhan akibat perang, berilah mereka tempat di sisiMu. Doa ini kami haturkan dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin."