Sikap pada penderitaan

Penderitaan, atau yg disebut Suffering pasti pernah dialami oleh setiap orang.
Tapi, apakah sikap yg kita ambil saat mengalami penderitaan?
Itulah yg akan kita coba bahas kali ini....

Penderitaan ada yg berasal karena akibat kesalahan kita, tetapi ada juga yg diberi Tuhan agar kita mendekatkan diri pada Tuhan dalam derita itu.

Dalam penderitaan, tidaklah benar klo kita mengeluh terus setiap kita mengalami derita.
Melainkan haruslah kita berusaha untuk ttp bersuka ria, minimal berusaha untuk tersenyum. Sebab dengan tersenyum, rasa menderita itu akan memudar dalam diri kita.
Maka, marilah mulai sekarang kita mencoba tersenyum walaupun dalam suatu penderitaan dan berusaha mendekatkan pada Yesus agar menjadi mudah dalam mengatasi suatu penderitaan.
....
....(Hening)
....

Marilah berdoa:
Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas segala sesuatu yang ada dalam hidup ini. Yesus, bantulah kami agar dapat mengatasi semua masalah yg kami alami selama hidup ini. Juga bantulah kami mendekatkan diri pada diri-Mu dan Bapa-Mu.
Semua doa ini kami haturkan dengan perantaraan Bunda Maria. Amin †
Salam Maria 3x...
Kemuliaan...

hal emosi

Baikkah Emosi itu?

Memang, emosi sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini.
Tetapi emosi yang terlalu besar jugalah tidak baik.
Semua hal jika berlebihan akan buruk jadi'nya. Seperti makan terlalu banyak menjadi gendut, dan terlalu sering olahraga juga bisa kelelahan. Yang benar adalah kita memberi porsi yg sesuai pada masing" hal. Makan cukup dan olahraga teratur. Tidak perlu terlalu memaksakan tubuh untuk berolahraga secara berlebihan.

Sering kali orang memperoleh hal buruk setelah terbawa emosi yg terlalu menggebu-gebu. Seperti pengalaman seseorang:

Seorang Pria yang sangat menyukai seorang wanita pada saat SMA. Saat itu masih kelas XI.
Pria itu sering kontak sms dengan si wanita, awalnya baik-baik saja, sampai karena si Pria emosi ingin segera menyatakan cinta'nya, maka Pria itu menyatakan setelah 5 bln kira" kontak-kontakan.
Tapi wanita blg tidak,
Setelah itu si Pria melihat wanita itu jalan-jalan dengan pria lain yg juga sekolah di SMA yg Sama.
Si Pria sms lagi pada si Wanita, tetapi tidak digubris, bkn'nya dibalas singkat seperti "ya" atau "ngga", melainkan tidak di balas, setelah 1 minggu didiamkan sms dari si Pria itu, tiba" si wanita sms menanyakan tempat service HP, si pria dgn segera menjawab sms itu, lalu wanita itu blg Thanks, setelah itu Pria menanyakan kabar dan apa yg si wanita lakukan, tetapi wanita itu tdk menjawab, Pria itu terbawa emosi dan mengirim sms ke si Wanita :
"Memang kamu itu wanita yang cuma sms aku klo ada butuh doang, kamu kira aku apa?"

Setelah sms terkirim, pria baru sadar, bahwa ia terbawa emosi, tetapi penyesalan tak ada guna..

Hingga kini, si Pria masih memikirkan si wanita, entah bagaimana dgn si wanita itu sendiri...

Dari pengalaman itu, kita mengetahui bahwa tdk baik kita memiliki emosi berlebihan dalam hidup ini, bahkan apabila kita hanyut dalam emosi itu sendiri...
....
....(Hening Merenungkan)
....

Marilah Berdoa:
Ya Allah yang Mahabaik, terima kasih atas pagi yg Engkau berikan, atas udara yg kami hirup. Kami kembali kepada-Mu, setelah merenungkan tentang emosi. Kami mohon, bantulah kami agar dapat menyesuaikan porsi emosi dimana kami berada dan agar kami tdk mudah terbawa emosi. Terima kasih karena kami dapat mengerti tanpa harus mengalami pengalaman itu sendiri, dan berilah pria itu semangat hidup penuh harapan di dalam-Mu.
Semua doa ini kami haturkan dgn perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, yang berkuasa bersama Engkau kini dan selama-lamanya. Amin †
Kemuliaan....

benarkah kita bertanya-tanya saat ini?

Ada kala'nya kita bertanya, mengapa hal ini terjadi pada saya?
Mengapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya.

Inilah sebuah kisah:
Seorang anak bercerita pada ibunya ttg hal-hal buruk yang terjadi padanya akhir" ini. Nilai buruk, dikhianati oleh pacar, teman meninggalkannya.
Ibunya yang sedang membuat kue hanya tertawa, lalu berkata "mengapa beberapa hal itu membuatmu terus mengeluh?"
Lalu ibu itu menyuruh anaknya membuka mulut. Anak itu berkata "baiklah, kue ibu enak, saya pasti akan menghabiskannya."
Sang ibu memberikan mentega pada anaknya, lalu anaknya berkata"Ibu menjijikkan, masa' aku makan mentega...."
Lalu ibu itu memberi tepung terigu. Lagi-lagi anak itu menolak.
Kemudian ibu berkata
"Memang semua itu menjijikkan jika dilihat secara terpisah, tetapi akan menjadi nikmat jika dicampur dengan cara yg benar menjadi kue, demikian pula kehidupan kita, kita tidak bisa melihat dari beberapa potong kejadian, semua harus dilihat secara keseluruhan."

Dari kisah itu, kita peroleh bahwa Tuhan memberikan kehidupan ini tidak hanya potongan kejadian, tetapi gabungan berbagai kejadian yang utuh. Dan hidup ini harus kita isi bukan dengan keluhan, melainkan dengan senyuman dan menjalankan perintah-Nya.

...
...(Hening merenungkan)
...

Marilah berdoa:
Ya Tuhan Yesus Kristus, hari ini kamiberdoa pada-Mu, ingin bersyukur atas hari-hari yang telah berikan untuk dapat berelasi dengan sesama kami. Kami berharap agar kami semakin dapat mensyukuri seluruh isi kehidupan kami dan memanfaatkan waktu hidup yang singkat ini sebaik-baiknya.
Doa yang jauh dari sempurna ini kami haturkan dengan perantaraan Bunda Maria, Bunda Gereja. Amin †
Salam Maria....
Terpujilah....

Hal Doa

Benarkah doa yang kita buat selama ini?
Doa yang benar adalah doa yang penuh syukur pada apa yg telah diberi Tuhan pada kita hari ini.
Selain itu, banyak dari kita yg melakukan doa permohonan untuk memperoleh apa yg kita inginkan.
Padahal, Tuhan itu memberikan pada kita apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan.

Sudah benarkah doa anda sekalian?

...
...(Hening)
...

Mari berdoa:
Ya Tuhan Yesus, kami datang pada-Mu hari ini hendak mohon ampun atas permohonan kami yang aneh" yg kami inginkan bukan yg Engkau inginkan terjadi bagi kami. Kami bersyukur karena kami bisa Engkau beri kesempatan untuk lebih mendalami apa itu Doa yg benar. Kami juga bersyukur atas berkat-Mu hari ini.
Semoga dengan doa ini kami semakin dapat berserah pada-Mu dalam setiap doa kami.
AMIN †
Bapa Kami....
Kemuliaan...