HARAP BANTUANNYA
Dibantu promosi blog ini ke teman-teman jika anda merasa bahwa blog ini cukup menarik. atas kesempatannya, saya ucapkan terima kasih :)

Monday, 13 October 2014

Kemarahan Mendatangkan Kebodohan

Kali ini saya ingin menceritakan sebuah cerita
Suatu hari, aku mencucikan mobil di sebuah tempat cuci mobil yang baru buka di dekat rumah. Ketika selesai dicuci, aku mengendarai mobil ke rumah. Di rumah, aku melihat bahwa uang ribuan dan uang receh yang tadinya aku letakkan di pintu mobil, tidak ada di tempatnya. Aku mencurigai bahwa pegawai cuci mobil itu mengambilnya. Dengan penuh kemarahan aku membuka media sosial dan "ngomel" di sana. Mengatakan bahwa pelayanannya buruk dan jangan sampai orang lain mencucikan mobilnya di sana.
Keesokan harinya, ketika di tengah kemacetan menuju kantor, aku mau mengambil rokok yang biasa aku simpan di laci dashboard dan ketika aku membuka laci, aku menemukan ada 2 kantong plastik dan di dalamnya terdapat uang yang kemarin aku cari. 1 kantong untuk uang kertas dan 1 kantong lagi untuk uang koin. Sangat rapi. Ketika itu aku langsung menyesali apa yang telah aku perbuat. Perbuatan baik seseorang justru aku anggap sebagai kejahatan dan menyebarkannya kepada orang banyak. Saat itu aku sangat menyesal tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Benar-benar bodoh apa yang telah aku perbuat.
Peristiwa di atas cukup mirip dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini, dimana ada komentar yang menjelekkan suatu instansi dan "ngomel" di media sosial. Komentar itu tentu mereka tulis dengan penuh amarah. Kita yang melihatnya pasti akan berpikir betapa bodohnya dia.
Dari itu semua, kita dapat melihat bahwa setiap kemarahan akan membuat kita tampak bodoh di hadapan orang lain. Jadi, mulai sekarang kita tetap boleh marah, tetapi jangan sampai kita dikuasai oleh kemarahan yang ada dalam diri kita. Kita harus dapat menguasai amarah itu. Bersabarlah, maka kita akan dapat melakukan sesuatu yang benar dan bermanfaat bagi kita dan banyak orang lain.

No comments:

Post a Comment