HARAP BANTUANNYA
Dibantu promosi blog ini ke teman-teman jika anda merasa bahwa blog ini cukup menarik. atas kesempatannya, saya ucapkan terima kasih :)

Saturday 18 February 2017

Betapa Kudusnya Hosti

Ketika kita kecil, sebagai anak katolik, pergi ke gereja, melihat orang dewasa menyambut hosti, kita iri, dan ingin hosti tersebut juga. Tetapi apa yang kita inginkan hanya sekitar santapan fisik. Oleh sebab itu selalu ada pendidikan untuk persiapan menerima Sakramen Mahakudus itu, atau yang kita kenal dengan "Komuni Pertama".
Saya ingin menceritakan pengalaman saya tentang Hosti, baik dalam Komuni maupun dalam Adorasi. Hosti yang merupakan Tubuh Kristus sendiri, dan harusnya kita semua yakin akan hal ini. Tuhan benar benar hadir dalam rupa Hosti kudus. Dia hadir.
Suatu ketika, saya hari minggu mengikuti misa yang dilanjutkan dengan adorasi. Seketika dalam doa sebelum komuni, entah kenapa, saya meneteskan air mata. Lalu saya menerima komuni, dan kembali berdoa. Dalam doa saya teringat untuk mendoakan keluarga saya, khususnya mama saya yang sedang menderita sakit. Saya berharap untuk kesembuhannya. Ketika adorasi, saat romo berkeliling membawa sakramen mahakudus, seketika saya kembali menangis karena nubuat2 yang disampaikan, seperti Tuhan mendengar doa saya.
Meskipun pada akhirnya mama saya belum sembuh, saya percaya, setidaknya Tuhan bekerja bagi mama saya, dia tidak lagi putus asa, tetapi dengan semangat menyebarkan apa yang ia lihat dan ia dapat dari Adorasi tersebut, bahwa Tuhan hadir dan Dia rindu kita bersamaNya, menemani Dia beberapa saat.
Marilah mulai menghormati Sakramen Mahakudus dimanapun kita melihatNya, karena itulah Tuhan Yesus yang rela mati bagi keselamatan kita.

Sunday 20 September 2015

Peristiwa Kecil bersama Kuasa Tuhan

Kemarin, ketika saya mengendarai kendaraan saya menuju daerah pasar Turi, saya mengendarai sambil mendengar lagu rohani. Lagu rohani membuat saya tenang selama berkendara. Keadaan lalu lintas lumayan padat. Ketika saya akan memutar balik, tanpa sadar ada motor yang memotong dari sisi kanan saya, beruntung saya sempat mengerem tepat waktu sehingga tidak mengenai motor tersebut. Motor tersebut melaju kencang.
Begitu sampai tujuan, saya teringat, bahwa terhindarnya saya dari kecelakaan itu adalah kuasa Tuhan yang bekerja dalam melindungi kegiatan kecil saya yang mungkin jarang kita sadari.
Tuhan banyak berkarya dalam hidup kita, tetapi saat Tuhan berkarya dalam perkara kecil, kita kurang menyadari dan bersyukur kepadaNya. Segala hal di dunia ini adalah rencanaNya, kalaupun saat itu saya mengenai motor tersebut, sudah seharusnya saya tetap bersyukur, karena pasti Tuhan punya rencanaNya sendiri bagi hidup kita.

Friday 18 September 2015

Di Saat Musibah Datang

Akhir-akhir ini, indonesia sedang mendapat masalah di berbagai daerah. Permasalahan utamanya adalah kebakaran hutan yang terus menyebar dan menimbulkan asap. Api yang semakin menyebar membuat kita kewalahan menghadapi masalah apalagi mengatasinya. Berbagai upaya dilakukan, termasuk water bomb, dan belum ada hasil dari semua upaya tersebut.
Bahkan saat ini, asap telah menyebabkan meninggalnya masyarakat sekitar.
Apalagi yang belum dilakukan?
Ketika manusia tidak dapat berbuat apa apa untuk menyelesaikan masalah, mungkin itu adalah saat dimana Tuhan menginginkan kita untuk berserah pada kehendaknya. Ingatlah bahwa kehendak Tuhan adalah rencana yang terbaik untuk kita semua.
Dia merencanakan dengan melihat segala aspek kehidupan. Berdoa kepadaNya dan memohon turunnya Roh Kudus mendampingi kita dalam menghadapi masalah ini adalah jalan untuk membuat kita menjadi lebih mampu menyelesaikan setiap masalah dalam hidup ini.

Tuesday 21 April 2015

Segeralah!!! Jangan Menunda Bertobat.

Segera bertobat merupakan nasihat yang saya dengar akhir-akhir ini dalam telinga saya
Dalam kehidupan saya, saya mendengar cerita, tentang seorang kakek di lingkungan gereja saya yang meninggal beberapa minggu sebelum Paskah tahun ini.
Ketika gereja memberi kesempatan bagi kita untuk mengakui dosa kita pada masa PraPaskah, apa yang kita pikirkan? Apakah kita akan mengambil kesempatan tersebut?
Beberapa orang dalam gereja menyayangkan kepergian sang kakek. "Sayang sekali yah, dia tidak sempat mengikuti pengakuan dosa pada masa prapaskah ini"
Apakah anda sendiri sebagai seorang katolik yang mendapat kesempatan bertobat, masih berpikir berulang kali untuk menjalani pengakuan dosa?
Bukankah sangat disayangkan jika anda tidak sempat melakukan pengakuan dosa karena Tuhan sudah mengatakan inilah saatnya meninggalkan dunia ini?
Maka, marilah bertobat, awali dengan mengakui dosa dan mencoba menjaga diri, jauh dari dosa dunia ini.

Perbedaan Pengakuan Dosa Misa dan Personal

Beberapa hari terakhir ini saya bertemu dengan seorang Katolik yang ketika saya mengajaknya melakukan pengakuan dosa menjelang Paskah, dia menjawab, saya sudah sering melakukan pengakuan dosa, yaitu setiap kali misa hari Minggu. 
Sebenarnya, perbedaan mendasar dari pengakuan dosa misa dan pengakuan dosa personal di hadapan romo terdapat pada apa yang dikatakan oleh romo setelah kita mengakui dosa kita.
Ketika anda melakukan pengakuan dosa secara personal di dalam bilik pengakuan dosa, romo akan mengatakan, "dosamu diampuni oleh Tuhan dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus."
Lain halnya dengan ketika anda melakukan pengakuan dosa massal dalam misa. Saat itu romo akan mengatakan, "semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup kekal."
Perbedaan tersebut menunjukkan, dengan pengakuan dosa personal, dosa kita telah diampuni oleh Tuhan dengan perantaraan Romo. Tetapi ketika pengakuan dosa massal dalam misa, Romo hanya mendoakan agar Allah mau mengampuni dosa kita, tersirat dalam kata "SEMOGA".
Semoga anda mengerti dan tidak memandang remeh pertobatan dalam bilik pengakuan dosa

Sunday 7 December 2014

Menunggu

Masa Adven adalah masa dimana kita sebagai umat beriman menunggu akan kedatangan Putra Allah turun ke dunia. Dalam masa ini, kita mencoba menunggu dengan melakukan sesuatu yang berguna, terutama dalam meratakan jalan bagiNya. Oleh karena itu, ada baiknya pada masa Adven ini, kita mengakui dosa kita dan membersihkan diri.
Dari apa yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, menunggu itu tergantung dari pandangan orang. Tidak jarang pengendara motor yang dulunya mungkin hanya menunggu lampu hijau di depan garis batas, sekarang justru melanggar lampu jika ada kesempatan jalanan kosong. Menunggu bagi mereka hanyalah membuang waktu. Tapi berbeda dengan ibu-ibu yang menunggu anaknya pulang sekolah. Mereka memasak untuk makan siang sang anak, agar ketika anak tiba dirumah bisa makan dan mengisi tenaga mereka.
Perbedaan itu muncul karena ibu-ibu tersebut sayang akan siapa yang ditunggu. Jadi, apabila kita menyayangi Yesus, kita akan menantikanNya dengan persiapan agar kedatanganNya dapat kita sambut dengan baik.

Sunday 30 November 2014

Doa Bapa Kami

Bapa Kami yang ada di surga
Dimuliakanlah namaMu
Datanglah KerajaanMu
Jadilah kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga
Berilah kami rejeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami
Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat 
Amin

Doa yang kita dapat dari Tuhan Yesus sendiri ini tentu tidaklah asing bagi kita umat Katolik. Setiap kali kita misa, mau misa harian maupun misa mingguan dan hari raya, doa ini selalu didoakan. Hari ini ketika misa, pastor membahas soal doa ini. Dalam masa Adven yang merupakan masa pertobatan dalam persiapan menyambut kelahiran Tuhan ke dunia pada Natal. Mungkin kita sering mendengar bahwa dalam doa ini, bagian tersulit adalah "mengampuni yang bersalah kepada kami", tetapi dari apa yang saya dengar hari ini, inti dari doa Bapa kami ini adalah pada baris ke-4, yaitu "Jadilah kehendakMu". Dalam setiap baris lanjutannya, hanya memperjelas apa yang ada dari baris ke-4 itu. Rejeki kita semua telah diatur Allah dan kita hanya bisa meminta. Memaafkan orang lain jugalah apa yang diinginkan Allah. Jadi, setiap saat, dalam bertindak berpikirlah, apakah itu akan membuat Allah senang? karena yang terjadi haruslah apa yang dikehendakiNya.